Kalau kamu suka nonton La Liga dan nyari pemain yang loyalitasnya gak bisa diganggu gugat, Iñaki Williams itu jawabannya. Di era ketika banyak pemain pindah klub kayak ganti outfit, Iñaki justru stay true ke satu warna: merah-putihnya Athletic Bilbao. Tapi jangan salah, meskipun gak banyak gimmick, skill-nya di lapangan tuh gak kaleng-kaleng. Cepet, kuat, dan tahan banting—dia literally mesin lari di lapangan.
Yuk, kita kulik bareng siapa sebenernya Iñaki Williams, kenapa dia ikonik banget di Bilbao, dan kenapa dia mutusin buat main buat Ghana, bukan Spanyol.

Awal Karier: Dari Ghana ke Spanyol, Tapi Bukan Cerita Dongeng
Iñaki lahir tanggal 15 Juni 1994 di Bilbao, Spanyol, dari orang tua keturunan Ghana yang harus jalan kaki harfiah melintasi gurun dan perbatasan demi hidup yang lebih baik. Cerita masa kecil Iñaki tuh jauh dari glamor. Dia lahir dan besar dalam keluarga pekerja keras, dan nilai itu nempel banget ke dia sampai sekarang.
Sejak muda, Iñaki udah nunjukin kalau dia punya potensi. Bukan pemain yang muncul dari akademi elite, tapi lewat kerja keras dan determinasi, dia tembus ke tim utama Athletic Club di usia 20-an dan langsung nyalain radar semua fans La Liga.
Mesin Tanpa Henti: Rekor yang Gak Main-Main
Ngomongin Iñaki gak lengkap tanpa bahas rekor main berturut-turutnya. Dari tahun 2016 sampai 2023, dia main lebih dari 250 pertandingan La Liga tanpa absen satu pun. Bayangin ya, di liga seketat dan seintens itu, dia gak pernah cedera panjang atau kena larangan main. Gila sih.
Itu bukan cuma soal fisik, tapi juga soal profesionalisme dan konsistensi. Dia bukan tipe pemain yang naik daun semusim terus ngilang. Iñaki itu stabil banget, dan itu bikin dia jadi tulang punggung Bilbao selama bertahun-tahun.
Gaya Main: Kombinasi Fisik dan Teknik
Kalau kamu liat Iñaki main, kesan pertama pasti: cepet banget nih orang. Dan bener—dia salah satu pemain tercepat di La Liga. Tapi speed-nya gak asal ngebut. Dia punya kontrol bola yang cukup baik dan kemampuan finishing yang makin tajam tiap musim.
Dia biasanya ditempatkan sebagai penyerang tengah atau winger kanan. Walaupun dia bukan tipikal poacher klasik yang selalu di kotak penalti, Iñaki paham banget kapan harus lari ke ruang kosong dan kapan harus nahan bola buat kasih assist. Intinya: dia bukan cuma sprinter, tapi juga thinker di lapangan.
Pilihan Timnas: Spanyol Atau Ghana?
Nah, ini bagian yang bikin banyak fans respect ke Iñaki. Dia pernah main buat timnas Spanyol, tapi cuma beberapa laga. Di 2022, dia mutusin buat pindah dan bela timnas Ghana, tanah leluhurnya. Alasannya bukan karir doang, tapi lebih ke identitas dan rasa tanggung jawab buat bantu sepak bola Afrika berkembang.
Keputusan itu dapet sambutan campur aduk. Tapi yang gak bisa dibantah, Iñaki datang ke Ghana bukan cuma buat “main di Piala Dunia,” tapi buat genuinely nyambung lagi sama akarnya. Di Piala Dunia 2022, dia tampil bareng Ghana meski timnya gak lolos jauh. Tapi tetep, Iñaki ngasih sinyal kuat: dia pemain yang tahu siapa dirinya.
Hubungan Dengan Nico: Saudara Tapi Gak Saingan
Uniknya, Iñaki dan adiknya, Nico Williams, justru makin naik bareng, tapi dengan jalur berbeda. Mereka main bareng di Bilbao, dan kelihatan banget chemistry-nya. Tapi kalau soal timnas, beda pilihan. Iñaki ke Ghana, Nico stay di Spanyol. Dan mereka gak baper soal itu—justru saling dukung habis-habisan.
Ada momen di mana Iñaki nonton Nico dari tribun waktu main buat Spanyol, dan sebaliknya. Itu nunjukkin kalau sepak bola bukan cuma soal jersey yang dipakai, tapi siapa yang ada di belakang lo, termasuk keluarga.
Loyalitas yang Langka
Banyak klub gede sempet coba rekrut Iñaki, termasuk dari Premier League. Tapi tiap ada rumor, jawabannya selalu sama: dia milih bertahan di Bilbao. Dan itu bukan karena gak ada opsi, tapi karena dia emang cinta sama klub itu. Buat dia, Bilbao bukan sekadar klub—itu rumah.
Di era modern, pemain kayak gini langka banget. Iñaki bukan cuma penting buat performa Bilbao, tapi juga jadi simbol loyalitas dan kerja keras. Fans gak cuma lihat dia sebagai pemain, tapi juga sebagai panutan.
Kesimpulan
Iñaki Williams adalah contoh pemain yang gabungin kecepatan, kekuatan, konsistensi, dan karakter dalam satu paket. Dia bukan tipe pemain yang viral karena highlight doang, tapi karena dia hidupin makna sepak bola itu sendiri: perjuangan, identitas, dan cinta terhadap klub serta keluarga.
Dia mungkin gak selalu jadi headline besar di media, tapi buat yang ngerti bola, Iñaki itu bintang sejati. Dan dengan usia yang makin matang, dia gak cuma nunjukin kualitas di lapangan, tapi juga pengaruh positif di luar lapangan.